Kamis, 31 Oktober 2013

tulisan ke 2

1.      Pengalaman mengenai pengendalian (controlling)
Saya termasuk orang yang konsumtif, saya gemar berbelanja, saya juga gemar sekali wisata kuliner. Tidak jarang saya menghabiskan uang lebih cepat dari yang sudah orang tua saya tentukan, saya merasa bersalah pada orang tua karena saya belum bisa menghasilkan uang sendiri tapi kegemaran berbelanja saya yang kurang bisa di control. Sampai pada suatu ketika uang simpanan saya sudah tidak ada sama sekali, karena saat itu orang tua saya baru mentransfer uang tiga hari yang lalu dengan jumlah yang lumayan besar, tapi hanya dalam waktu tiga hari uang yang ditransfer orang tua saya yang harusnya untuk satu minggu ke depan saya pergunakan untuk berbelanja. Kemudian saya berfikir bagaimana untuk empat hari kedepan, untuk ongkor berangkat kuliah, belum lagi untuk keperluan di kampus seperti fotocopian, membayar uang kas kelas. Saya mulai sadar akan perilaku konsumtif saya yang sebenarnya merugikan saya sendiri, yang sebenarnya hanya memuaskan sesaat. Maka pengendalian dalam diri sendiri itu penting dan memang saya akui tidak mudah, tapi dengan kita mampu mengendalikan diri kita sendiri maka semua yang kita lakukan akan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

2.      Pengalaman mengenai pengarahan (actuating)

Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, tapi jarak antara saya dan adik saya cukup jauh kurang lebih 17 tahun. Awalnya memang orang tua saya selalu memanjakan saya karena saya merupakan anak tunggal dari orang tua saya, saya tidak berfikir jika suatu saat saya memiliki adik baru. Suatu ketika ternyata ibu saya akan memberikan adik pada saya, saya merasa kesal dan saya merasa akan tersaingi dan saat itu adik saya lahir ketika umur saya sudah menginjak usia 17 tahun, usia yang bisa dikatakan sudah dewasa, sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Saat itu adik saya mulai tumbuh besar dan mulai mengeksplorasi banyak hal, saya yang awalnya tidak suka diberikan adik, saya mulai merasa terhibur karena tingkah laku adik saya yang sangat pintar dan cekatan. Saya selalu mengarahkan adik saya dalam banyak hal, seperti bagaimana cara menggambar, bagaimana cara menulis, membaca, makan sendiri dengan baik. Saya selalu berusaha mengarahkan adik saya untuk belajar mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain, termasuk orang tua. 

tugas ke 2

I.                   Pengorganisasian Struktur Managemen
A.    Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian di definisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagikan pekerjaan kepada setiap keryawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur oreganisasi.

B.     Definisi Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah, yang terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Struktur organisasi juga di definisikan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

C.     Pengorganisasian Sebagai Fungsi Managemen
Pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi managemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya suatu tujuan. Pengorganisasian mempersatu padukan orang-orang di dalam kerja yang yang satu dengan yang lainnya untuk saling berhubungan.

II.                Actuating Dalam Managemen
A.    Definisi Actuating
Menurut George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa Actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena itu para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Pendapat lain Actuating Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dikehendaki secara efektif.

B.     Pentingnya Actuating
Upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan motivasi, agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab dan mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan dan proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

C.     Prinsip Actuating
-          Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses actuating, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Actuating tidak dapat berdiri sendiri, artinya dalam melaksanakan fungsia ctuating perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
-          Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
-          Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

III.             Mengendalikan Fungsi Managemen
A.    Definisi Mengendalikan (controlling)
Menurut menurut  Earl P. Strong pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Menurut Henri Fayol pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah di ambil, perintah yang telah diberikan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Meurut EFL Breach, pengendalian juga memeriksa kinerja saat ini terhadap yang telah ditentukan standar yang terdapat dalam rencana dengan tujuan untuk memastikan kemauan yang memadai dan kinerja yang memuaskan. Menurut GR. Terry pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, manila pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai rencana yaitu selaras dengan rencana. Sedangkan menurut Harold Koontz pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa perusahaan tujuan dan rencana dibuat untuk mencapai mereka yang di capai.

B.     Langkah-langkah Dalam Kontrol
Mockler (1984) membagi pengendalian dalam 4 langkah :
-          Menetapkan standar dan metode mengukur prestasi kerja
Standar yang dimaksud adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
-          Melakukan pengukuran prestasi kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dari standar dapat diketahui lebih dahulu.
-          Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali.
-          Mengambil tindakan korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi, apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

C.     Tipe-tipe Kontrol
-          Awal (preliminary)
Kadang-kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini meyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
-          Saat ini (concurrent)
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dAn aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
-          Akhir (post action)
Kadang-kadang disebut dengan kendali feedback, kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

D.    Kontrol Proses Managemen
Dikemukakan oleh T. Hani Handoko, bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
-          Penetapan standar pelaksanaan
-          Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
-          Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
-         Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan
-          Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan


Referensi :
Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta : Gunadarma.
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : YPFE-YOGYAKARTA
Afifuddin. (2013). Dasar-dasar manajemen. Bandung : Alfa Beta





Rabu, 09 Oktober 2013


A.    Apa itu Manajemen?
Pengertian manajemen dapat dilihat dari 3 pengertian, yaitu :
a.       Manajemen sebagai suatu proses
b.      Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
c.       Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art).
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1.    Encylopedia of The Social Science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2.    Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3.     George R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Manajemen sebagai suatu kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaannya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana akivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1.    Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The Function of the Executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R Terry.
2.    Marry Parker Follet menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

B.     Sebutkan jenis Manajemen?
1.      Manajemen Keuangan
Adalah merencanakan, menganggarkan, mencari, menyimpan, memeriksa, mengelola dan mengendalikan dana yang dimilki oleh seseorang atau kelompok (perusahaan maupun organisasi).
2.      Manajemen Pemasaran
Adalah suatu proses yang berjalan dengan tujuan agar menetapkan suatu harga serta promosi, menyalurkan gagasan dan sebagainya agar dapat mempertahankan kehidupan suatu perusahaan maupun untuk mengembangkan perusahaan tersebut sehingga pada akhirnya dapat mencapai keuntungan yang maksimal dengan pengorbanan seminimal mungkin.
3.      Manajemen Resiko
Adalah suatu pendekatan metodologi yang terstruktur dengan maksud agar dapat mengelola kemungkinan - kemungkinan buruk yang dapat terjadi (ancaman).
4.      Manajemen Pendidikan
Adalah sumber-sumber pendidikan dibuat lebih terpadu/terpusat agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif maupun efisien.
5.      Manajemen Strategi
Adalah suatu proses yang dilakukan guna mengidentifikasi (menganalisis) "apa" dan "bagaimana" hasil yang ingin di capai tersebut.
6.      Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah merupakan cara untuk mengatur suatu hubungan maupun peran para tenaga kerja (SDM) yang dipunyai oleh suatu 1 orang/kelompok agar dapat dipekerjakan secara maksimal tetapi tetap menonjolkan keefektifan serta efisien, agar dapat mencapai tujuan. 
7.      Manajemen Informatika
Adalah memanfaatkan sumber daya (dalam hal ini, segala yang berhubungan dengan informatika) agar kelak dapat tercapai tujuan yang ditetapkan.
8.      Manajemen Produksi
Adalah aktivitas mengatur, mengkoordinasi, serta mengawasi bagaimana sumber daya (manusia, alat, dana, bahan) digunakan secara efektif dan efisien agar dapat menciptakan suatu barang/jasa yang memiliki nilai kegunaan yang tinggi.
9.      Manajemen Konflik
Adalah bagaimana mengatur, mengkoordinir/mengarahkan suatu konflik yang sulit untuk diakhiri hingga akhirnya dapat mengakhiri konflik tersebut. Biasanya yang melakukan manajemen konflik ini adalah para pelaku konflik maupun perantara (pihak ketiga/penengah) dari konflik tersebut.
10.  Manajemen Proyek
Adalah suatu proses kegaiatan manajemen dalam suatu proyek.

C.    Apa itu Kepemimpinan?
Secara etimologis (ilmu asal-kata) “pemimpin” dan “kepemimpinan” itu berasal dari kata “pimpin” (inggris : to lead), maka dengan konjugasi, berubah menjadi “pemimpin” (leader) dan “kepemimpinan” (leadership).
Banyak konsep yang dimajukan para ahli manajemen mengenai pemimpin” dan “kepemimpinan” dalam rangka membahas tatalaku organisasi. Pada umumnya mereka berpendapat bahwa pemimpin (leader) adalah seorang yang dengan cara apapun, mampu mempengaruhi pihak orang lain untuk berbuat sesuatu, sesuai dengan kehendak orang itu sehingga tujuan yang telah ditentukan tercapai. Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang yang dengan cara apapun sampai mempengaruhi pihak lain, untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, sesuai dengan kehendak orang itu, sehingga berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa pendapat tentang pemimpin dan kepemimpinan dapat diungkapkan dari definisi-definisi sebagai berikut :
a.  Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan kelompok, menuju kearah penentuan tujuan dan mencapai tujuan.
b. Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang berusaha menggunakan pengaruh kemasyarakatannya, terhadap para anggota sesuatu kelompok. Jadi pemimpin adalah seseorang yang dengan daya kekuatannya terhadap orang lain melakukan wewenangnya untuk tujuan mempengaruhi tatalaku mereka.
c.  Pemimpin adalah pengaruh antar personal yang dilaksanakan dalam suatu keadaan yang ditujukan untuk mencapai suatu tujuan khusus, melalui proses komunikasi.
d.      Prof. F. P. Brassor memberi definisi kepemimpinan proses dimana seorang pelaksana memberi petunjuk pengarahan, pembinaan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain agar memilih atau mencapai maksud dan tujuan tertentu.
e.     Stoner memberi definisi kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain (bawahan atau pengikut), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok, pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkaan kegiatan pemimpin. Ketiga, kepemimpinan di samping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh, dengan kata lain seorang pemimpin tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga pengaruh bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.

D.    Pengertian Perencenaan
Perencanaan adalah suatu teknik atau cara untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai yang telah ditentukan dan dirumuskan oleh suatu badan perencanaan di tingkat pusat.
Arthur Lewis dalam bukunya yang berjudul development planning (1996)membagi perencanaan dalam 6 pengertian, yaitu pertama, dalam banyak literatur istilah perencanaan sering kali dihubungkan dengan factor letak geografis, bangunan tempat tinggal, bioskop dan lainnya, hal ini sering disebut dengan istilah perencanaan kota dan Negara atau biasa disebut dengan perencanaan saja. Kedua, perencanaan mempeunyai arti memutuskan penggunaan dana pemerintah dimasa yang akan datang, jika pemerintah memiliki dana untuk dibelanjakan. Ketiga, ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan perlengkapan/peralatan yang dialokasikan dengan jumlah tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemerintah. Keempat, perencanaan kadang kala berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah, apakah itu untuk perusahaan Negara (BUMN) atau perusahaan swasta (BUMS). Kelima, penetapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumber daya lainnya ke berbagai bidang perekonomian. Keenam, perencanaan kadangkala dipakai untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran-sasaran yang ditetapkan sebelumnya kepada badan usaha swasta.

E.     Manfaat Perencanaan
1.      Mengarah pada tindakan yang bertujuan.
2.      Menghindari kesalahan atau risiko.
3.      Memungkinkan pendelegasian tugas (kekuasaan).
4.      Memungkinkan koordinasi.
5.      Metode yang digunakan bisa lebih baik.
6.      Bisa berhemat atau ekonomis dana.
7.      Bisa menghemat tenaga manajemen.
8.      Sebagai dasar untuk pengendalian.

F.     Jenis Perencanaan dalam Organisasi
1.      Berdasarkan jangka waktu
a.       Perencanaan jangka panjang (perspektif)
Biasanya mempunyai rentang waktu antara 10 sampai 25 tahun, pada hakikatnya rencana perspektif adalah cetak biru pembangunan yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
b.      Perencanaan jangka menengah
Baisanya mempunyai rentang waktu antara 4 sampai 6 tahun, dalam perencanaan jangka menengah ini walaupun masih umum, sasaran-sasaran dalam kelompok besar (sasaran sektoral) sudah dapat diproyeksikan dengan jelas.
c.       Perencanaan jangka pendek
Biasanya mempunyai rentang waktu 1 tahun, biasanya disebut juga rencana operasional tahunan. Jika dibandingkan dengan rencana perspektif dan jangka menengah, rencana jangka pendek biasanya lebih akurat, karena melihat masa depan dalam jangka yang lebih pendek lebih mudah dari pada masa depan dalam jangka yang lebih panjang.
2.      Berdasarkan sifat perencanaan
a.       Perencanaan dengan komando
Pada sistem ini ada satu penguasa pusat yang merencanakan, mengatur dan memerintahkan pelaksanaan rencana sesuai dengan sasaran dan prioritas yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan seperti itu bersifat menyeluruh dan mencakup keseluruhan perekonomian.
b.      Perencanaan dengan rangsangan
Perencanaan dengan rangsangan merupakan sistem perencanaan yang demokratis. Sistem ini dilakukan dengan cara memanipulasi pasar. Tidak ada keharusan, tetapi ajakan. Ada kebebasan berusaha, kebebasan berkonsumsi dan kebebasan berproduksi.
3.      Berdasarkan alokasi sumber daya
a.       Perencanaan keuangan
Hakikat perencanaan keuangan adalah untuk memastikan apakah permintaan dan penawaran bertemu dalam suatu mekanisme di mana kemampuan fisik dimanfaatkan sepenuh mungkin tanpa mengakibatkan perubahan yang besar dan tak terduga pada struktur harga.
b.      Perencanaan fisik
Adalah suatu usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan melalui pengalokasian faktor produksi dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan dan pekerjaan.
4.      Berdasarkan tingkat keluwesan
a.       Perencanaan indikatif
Perencanaan ini bersifat luwes, perencanaan di negara sosialis sebagaimana diketahui bersifat menyeluruh, dimana badan perencanaan sampai menentukan hal-hal yang rinci seperti jumlah yang akan di investasikan pada masing-masing sektor, penetapan  harga produk dan faktor produksi dan jenis serta kuantitas produk yang akan diproduksi.
b.      Perencanaan imperatif
Perencanaan imperatif semua kegiatan dan sumber daya ekonomi berjalan menurut komando negara.
5.      System ekonomi yang dianut
a.       Perencanaan dalam kapitalisme
Perencanaan dalam sistem kapitalisme tidak disandarkan pada rencana yang terpusat (central plan). Perencanaan ini dibatasi pada kegiatan pemerintah yang sifatnya mengatur sedemikian rupa untuk menghindarkan resesi atau inflasi, untuk mencegah pemusatan monopoli, untuk menaikkan kualitas kehidupan rakyat, dan untuk menciptakan kondisi demi kelancaran fungsi mekanisme harga dengan kadar persaingan yang memadai.
b.      Perencanaan dalam sosialisme
Perencanaan dalam sosialisme didasarkan pada rencana yang terpusat. Ada penguasa atau badan perencanaan pusat yang merumuskan rencana bagi keseluruhan.
c.       Perencanaan dalam ekonomi campuran
Adalah gabungan dua sistem ekonomi, kapitalisme dan sosialism. Sistem ini merupakan sistem yang bebas dari kejelekan kapitalisme dan sosialisme tetapi menyatupadukan segi-segi baiknya.
6.      Berdasarkan cara pelaksanaannya (arus informasi)
a.       Perencanaan sentralistik
Pada perencanaan sentralistik, keseluruhan proses perencanaan suatu negara berada dibawah badan perencana pusat, menetapkan tujuan, sasaran dan prioritas untuk setiap sektor perekonomian. Semua keputusan investasi diputuskan badan tersebut sesuai dengan tujuan dan sasaran rencana.
b.      Perencanaan desantralistik
Perencanaan ini mengacu pada pelaksanaan rencana dari bawah (buttom-up planning). Rencana dirumuskan oleh badan perencanaan pusat setelah berkonsultasi dengan berbagai unit administrasi negara, rencana pusat ini menggabungkan rencana daerah dan wilayah.

G.    Tulisan pribadi mengenai manajemen
Mungkin hal ini pengalaman yang sudah biasa kita jumpai dalam sehari-hari, namun terkadang kedua hal ini menjadi hal yang dianggap spele, makanya menarik jika kita bahas di topik mengenai manajemen ini, antara lain :
1.      Manajemen Keuangan
Mengatur keuangan diri sendiri itu penting, karena jika kita tidak mampu mengatur keuangan, kita akan boros dan menjadi orang yang konsumtif. Dengan kita menabung kita akan lebih hemat dan mampu mengatur kebutuhan yang benar-benar kita butuhkan. Apalagi saya yang jauh dari orang tua, saya harus benar-benar mengatur keuangan saya, agar saya tetap bisa melangsungkan hidup saya di jakarta. Bukan hanya mengatur keuangan saja yang terpenting, tapi hal yang biasa kita abaikan juga penting untuk kita atur yaitu manajemen waktu.
2.      Manajemen Waktu
Tidak mudah bagi setiap orang dalam mengatur waktu, termasuk saya. Tapi saya selalu berusaha untuk mampu membagi waktu saya, apalagi saya anak perantauan yang jauh dari orang tua. Ketika saya berada dekat dengan orang tua saya, waktu saya banyak yang terbuang sia-sia hanya untuk bermain dan menonton televisi, karena semua pekerjaan rumah ada pembantu yang bisa mengerjakannya. Sedangkan semenjak saya kuliah dan merantau di jakarta saya harus bisa mengatur waktu saya, dimulai dari saya mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, masak sendiri, mencuci pakaian, belum lagi tugas kuliah. Saya harus pandai-pandai mengatur waktu agar semua aktifitas yang saya lakukan bisa tepat waktu.
Referensi :
Robbins, S dan Coulter, M (2004). Manajemen Jilid 1. Jakarta : INDEKS
Robbins, S dan Coulter, M (2004). Manajemen Jilid 2. Jakarta : INDEKS
Widjaja, Amin. (1993). Suatu Pengantar Manajemen. Jakarta : RINEKA CIPTA
Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta : Gunadarma.
Arsyad, L. (1993). Pengantar Perekonomian Ekonomi. Yogyakarta : Media Widya Mandala.
Sastrodiningrat, S. (1999). Kapita Selekta Manajemen dan Kepemimpinan. Jakarta : IND-HILL-CO