I.
Pengorganisasian
Struktur Managemen
A. Definisi
Pengorganisasian
Pengorganisasian
di definisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Pengorganisasian
merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan
tugas-tugas dan membagikan pekerjaan kepada setiap keryawan, penetapan
departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur oreganisasi.
B. Definisi
Struktur Organisasi
Didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah, yang terdiri atas unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Struktur organisasi
juga di definisikan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi.
C. Pengorganisasian
Sebagai Fungsi Managemen
Pengorganisasian
yang merupakan salah satu fungsi managemen yang penting karena dengan
pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam
organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke
arah tercapainya suatu tujuan. Pengorganisasian mempersatu padukan orang-orang
di dalam kerja yang yang satu dengan yang lainnya untuk saling berhubungan.
II.
Actuating
Dalam Managemen
A. Definisi
Actuating
Menurut
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa Actuating merupakan usaha menggerakan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan
tersebut oleh karena itu para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.
Pendapat lain Actuating Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan
manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dikehendaki secara efektif.
B. Pentingnya
Actuating
Upaya
untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai
pengarahan dan motivasi, agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan
secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab dan
mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan,
menjelaskan kebijakan yang ditetapkan dan proses implementasi program agar
dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi
agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
C. Prinsip
Actuating
-
Prinsip
mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak
pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses actuating, akan
semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Actuating tidak
dapat berdiri sendiri, artinya dalam melaksanakan fungsia ctuating perlu
mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti perencanaan,
struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan
kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
-
Prinsip
keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat
memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan.
Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan
yang terlalu besar dan kebutuhan mereka
dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi
masing-masing individu. Motivasi yang
baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara
yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan
baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai
tujuan organisasi.
-
Prinsip
kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat
penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana
para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya.
Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka
untuk memperoleh hasil maksimal.
III.
Mengendalikan
Fungsi Managemen
A. Definisi
Mengendalikan (controlling)
Menurut
menurut Earl P. Strong pengendalian
adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksaan
sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Menurut Henri Fayol
pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat sesuatu yang sedang
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah di ambil, perintah yang telah
diberikan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Meurut EFL Breach,
pengendalian juga memeriksa kinerja saat ini terhadap yang telah ditentukan
standar yang terdapat dalam rencana dengan tujuan untuk memastikan kemauan yang
memadai dan kinerja yang memuaskan. Menurut GR. Terry pengendalian dapat
didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar,
apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, manila pelaksanaan apabila perlu
melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai rencana yaitu selaras
dengan rencana. Sedangkan menurut Harold Koontz pengendalian adalah pengukuran
dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa perusahaan tujuan dan
rencana dibuat untuk mencapai mereka yang di capai.
B. Langkah-langkah
Dalam Kontrol
Mockler (1984) membagi
pengendalian dalam 4 langkah :
-
Menetapkan standar dan metode mengukur
prestasi kerja
Standar yang dimaksud
adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang
terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja
tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi
dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
-
Melakukan pengukuran prestasi kerja
Pengukuran prestasi
kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dari standar dapat diketahui
lebih dahulu.
-
Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai
dengan standar
Yaitu dengan
membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah
ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa
segala sesuatunya berada dalam kendali.
-
Mengambil tindakan korektif
Proses pengawasan tidak
lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang
terjadi, apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan
penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan
tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok
kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.
C. Tipe-tipe
Kontrol
-
Awal (preliminary)
Kadang-kadang disebut
kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai.
Kendali ini meyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber
yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
-
Saat ini (concurrent)
Berfokus pada apa yang
sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali
ini memantau operasi dAn aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin
sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
-
Akhir (post action)
Kadang-kadang disebut
dengan kendali feedback, kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan
dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan
aktivitas.
D. Kontrol
Proses Managemen
Dikemukakan oleh T.
Hani Handoko, bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
-
Penetapan standar pelaksanaan
-
Penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan
-
Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
- Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan
standard dan penganalisaan penyimpangan
-
Pengambilan tindakan koreksi, bila
diperlukan
Referensi :
Abdul
Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta :
Gunadarma.
Handoko,
T. Hani. (2003). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : YPFE-YOGYAKARTA
Afifuddin.
(2013). Dasar-dasar manajemen. Bandung : Alfa Beta
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2035431-definisi-dan-pengertian-pengorganisasian-menurut/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar