Senin, 30 Juli 2012

dibalik senyuman gadis kecil


Dibalik senyuman gadis kecil
Buatnya kebahagiaan terbesar adalah kedamaian, karena selama 17 tahun ini aluna sigadis kecil selalu mengalami ketidak sempurnaan dalam hidupnya dimulai dari hubungan antara ibu dan ayahnya yang tidak harmonis.
Pada suatu ketika, diusia menginjak 4 tahun aluna melihat pertengkaran antara ibu dan ayahnya, aluna merasakan tekanan batin, aluna hanya bisa menangis, malam itu adalah malam yang sangat kelam bagi gadis tak berdosa itu.
Esok harinya ayah dan ibu aluna memutuskan untuk pisah ranjang, disaat aluna sedang duduk menonton televisi tiba-tiba ayahnya menarik tanganya untuk ikut dengannya, namun ternyata ibu menyegah ayah dan tetap mempertahankan aluna agar tetap bersama ibunya, dengan tangan membawa senjata tajam ibu dan ayah bertengkar memperebutkan aluna, hingga aluna lah yang nyaris menjadi korban dari benda tajam yang ibunya pegang, namun hal itu bisa dihindari setelah nenek aluna berusaha membawa lari dari perkelahian orang tuanya.
Saat itu nenek menangis, dan aluna bertanya pada neneknya, ibu sama ayah kenapa nek?tanya aluna dengan wajah ketakutan, kemudian nenek menjawab, tidak apa-apa nak, aluna jangan ikut mereka yah aluna ikut nenek saja,,,
Kemudian tidak lama kemudian nenek membawa pergi aluna dari rumah orang tuanya untuk dibawa kerumah neneknya, yang ia rasa disana aluna akan lebih aman.
Beberapa hari setelah pertengkaran itu, ibu memutuskan untuk bercerai dengan ayah, dan hak asuh aluna jatuh pada ibu.
Ibu yang merasa khawatir akan masa depan aluna, akhirnya ibu memutuskan untuk menitipkan aluna pada neneknya karena ibunya harus mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupan dan biaya sekolah aluna yang sebentar lagi akan memasuki sekolah dasar.
Dengan berbekal tekad ibu berangkat ke arab Saudi, ketika itu ibu sama sekali tidak pernah memberitahukan pada aluna kalau ibu akan bekerja ketempat yang sejauh itu, suatu ketika andin menanyakan ibunya namun jawaban nenek selalu pergi sebentar, sampai pada suatu ketika aluna sakit dan selalu menanyakan ibunya.
Beruntung ibunya masih di Indonesia akhirnya omnya aluna berusaha nyegah ibunya aluna untuk tidak berangkat ke arab Saudi, dan setelah itu ibunya sadar bahwa aluna masih butuh perhatian dari ibunya.
Bertahun-tahun ibu menjadi single parent amat sangat tidak mudah baginya, namun bagi ibu apa pun yang membuat aluna bahagia ia akan lakukan apa pun untuk peri kecilnya.
Ketika aluna mulai beranjak dewasa, aluna mulai menanyakan kemana ayahnya, namun ibu selalu menjawab bahwa ayahnya telah meninggal dunia, ibu melakukan itu semua karena ibu tak ingin melihat anaknya juga mengalami kepedihan yang ibunya rasakan setelah ditinggalkan oleh ayahnya.
Pada suatu ketika aluna selalu melihat sosok yang seperti ayah, dan ia yakin ia memang ayahnya, karena banyak ciri fisik aluna yang mengikuti ayahnya, dari hidungnya yang mancung seperti ayahnya, postur tubuh yang kecil dan pendek, kulit hitam kecoklatan yang tidak seperti ibunya memiliki kulit putih langsat.
Karena aluna amat sangat penasaran pada sosok pria itu, akhirnya andin berusaha mencari tau siapa pria itu sebenarnya. Dan aluna telah mendapat informasi bahwa memang pria itu adalah ayahnya yang telah lama meninggalkan aluna dan ibu, namun aluna ragu jika ingin menemui pria yang ia anggap ayahnya karena ibunya selalu melarang bertemu atau menemui orang yang tak dikenal.
Di usia aluna yang menginjak 10 tahun, mendengar bahwa ternyata lelaki itu telah memiliki istri baru dan telah mempunyai anak perempuan, aluna merasa sedih karena ternyata usahanya untuk mempersatukan orang tuanya kini pupus dengan berita itu.
Aluna merasa bahwa memang dirinya harus berjuang dengan ibu tercintanya untuk bisa bertahan hidup dengan hidup pas-pas an, namun baginya dengan selalu ada disamping ibu saja rasanya adalah kebahagiaan terbesar.
Beberapa tahun kemudian setelah mendengar kabar bahwa ayah kandungnya telah menikah dengan wanita lain, aluna kembali lagi harus merelakan ibunya dipersunting lelaki lain, hatinya semakin hancur, namun jika memang pernikahan ibu dengan lelaki lain dapat mengobati perih dan meringankan beban ibu, buat aluna yang penting ibu bahagia.
Dengan senyuman yang terbalut air mata aluna menyaksikan pernikahan ibunya dengan lelaki yang masih keturunan dari habib ahmad assegaf, menikahi perjaka yang telah memiliki umur buat ibu tidak masalah asalkan ibu dapat menutupi biaya anak semata wayangnya agar dapat tercukupi.
Tak lama setelah ibu menikah, ibu memutuskan untuk tinggal di kota dengan suaminya, dan aluna mau tidak mau harus tinggal bersama neneknya karena andin harus menyelesaikan sekolahnya.
Semenjak ibu tinggal dengan abah, keseharian aluna murung dan disetiap kenaikan kelas ia tidak seperti biasanya yang selalu mendapatkan peringkat satu dikelasnya, karena ia berfikir sudah tidak ada orang yang sayang lagi dengan dirinya, ibu tidak pernah mengunjungi aluna di desa, apa lagi ayah entah kemana.
Disuatu hari aluna pergi dari rumah, ia bertujuan ingin menyusul ibunya ke kota, ternyata dipertengahan jalan ia justru bertemu dengan sosok lelaki yang ia yakini bahwa ia adalah ayahnya, dengan perasaan bahagia ia mengahampiri lelaki yang sedang mangkal di pangkalan ojek.
Permisi pak,,”sapa aluna dengan senyuman ringan”, seketika lelaki itu terkejut dan mengatakan anakku???
Aluna merasa terkejut jika ternyata lelaki itu memang ayahnya, ayaaaaah,,,”aluna memeluk ayahnya dengan tak kuasa menahan air matanya”. Tanpa berbicara banyak ayah langsung membawaku untuk menghabiskan hari itu berdua.
Di tengah perjalanan motor ayah oleng, yang kemudian tanpa sadar dari arah belakang ada kijang yang melaju kencang dan langsung menyerempet motor yang aluna dan ayahnya pakai, kemudian mereka terguling ke tengah jalan dan tidak lama truk tangki melaju kencang dari arah yang berlawanan dan langsung melindas tubuh aluna dan ayahnya, seketika mereka tewas di tempat kejadian yang ternyata kejadian itu tepat didepan rumah baru, mewah milik ibu kandung aluna dengan abah tirinya.
Namun disaat kejadian itu ternyata ibunya sedang perjalanan menuju desa dimana aluna dan neneknya tinggal, beberapa lama kemudian pihak kepolisian menghubungi neneknya dan setelah ibunya mendengar bahwa anaknya telah tiada bersama ayah kandungnya, ibu jatuh pingsan dan sangat menyesali, mengapa ia meninggalkan anak yang masih membutuhkan perhatian dari ibu, mengapa ibu dulu melarang andin untuk bertemu ayah dengan mengatakan bahwa ayah telah meninggal, mengapa ibu menyia-nyiakanmu nak,,”ucap sesal seorang ibu”.
Kebahagiaan bagi mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, ia dapat bahagia ketika ia dapat menjadikan kepedihan dan ujian itu sebagai teman hidup dan merupakan tanda  kasih sayang dari sang pencipta, jadikanlah apa yang kamu miliki itu yang terbaik dan jangan selalu berusaha mencari yang sempurna karena sempurna hanya milik ALLAH semata.
♪ life is choice

                                                                           Gadis kecil
                                                                        Eka yunita fitriyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar