Sabtu, 18 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi (Tulisan 2)

Materi apa saja yang masih berhubungan dengan sistem informasi psikologi ?
            “PSIKOLOGI KOGNITIF”
Kenapa ???
          Psikologi kognitif merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses mental yang terjadi pada saat penyimpanan informasi dan pengambilan kembali dari ingatan. Cabang psikologi ini berhubungan dengan proses mental dan mempelajari bagaimana manusia melihat, berpikir, memahami, mempelajari dan mengingat hal-hal dalam kehidupan sehari-hari.
Tahapan pemrosesan informasi pada otak manusia :
1.      Bagaimana informasi diproses
a.       Storage
Proses “menaruh” informasi baru kedalam memori
b.      Encoding
Proses “merubah” informasi agar lebih mudah disimpan
c.       Retrieval
Proses “menemukan” kembali apa yang telah disimpan
2.      Bagaimana informasi disimpan
a.       Sensori memori
Yang diterima oleh indera, dari kita melihat, mendengar, membau, meraba, mengecap.
b.      Long therm memory
Informasi akan disimpan sepanjang kehidupan namun untuk mempertahankan informasi agar tidak hilang caranya dengan menjaga fisik karena jika terjadi kecelakaan ataupun amnesia informasi dapat hilang, harus tetap diulang, dicatat dan dibaca agar tetap tersimpan dengan baik.
c.       Short therm memory
Berfokus pada perhatian, hanya dapat bertahan beberapa menit. Biasanya ada proses elaborasi dan encoding yaitu mengumpulkan informasi yang baru dan yang telah lalu. Strategi untuk mengingat dengan mengasosiasi.

Pemrosesan informasi pada komputer :
1.      Bagaimana informasi diproses
a.       Perangkat masukan (input device)
Peralatan untuk memasukan data dan perintah yang akan diproses ke dalam computer. Contoh: keyboard, mouse, touch point, touch pad, track ball, joy stick, microphone, dsb.
b.      Perangkat proses (central processing unit)
Peralatan untuk menjalankan operasi data berupa operasi aritmatik dan logika yang dilakukan oleh CPU. Contoh: aritmatik logical unit (alu), storage, control unit.
c.       Media penyimpanan (storage device)
Peralatan untuk menampilkan atau mengeluarkan hasil dari pemrosesan data. Contoh: monitor, printer, speaker, storage.
2.      Bagaimana informasi disimpan
a.       Perangkat keluaran (output device)
Peralatan untuk menyimpan sejumlah data hasil dari input data atau pemrosesan data. Contoh: read only memory (ROM), random access memory (RAM), floppy disk, hard disk, compact disk, digital video disk, flash disk.

Komputer Vs Psikologi Kognitif

1.      Penyimpanan data
2.      Proses coding
3.      Pembelajaran berbasis komputer (SPSS, games, CAI)
4.      Proses persoalan yang dikaitkan dengan berpikir
5.      Icon computer (interaksi manusia vs computer/HCI)
6.      E-learning (electronic learning)

          Apa yang mampu dilakukan komputer dengan baik (melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat), pada umumnya tidak mampu dilakukan manusia dengan baik. Sebaliknya apa yang dilakukan manusia dengan baik (menyusun generalisasi, membuat kesimpulan, memahami pola-pola yang kompleks, dan memiliki emosi), tidak mampu dilakukan dengan sempurna (bahkan computer tidak dapat melakukanya sama sekali).
          Sebagai contoh jika kita diminta menentukan akar pangkat dua dari 2,19 tanpa alat hitung, kita mungkin memerlukan beberapa menit. Sebuah computer dapat menyelesaikan soal ini dalam hitungan milidetik. Sebaliknya, manusia lebih unggul dari computer dalam mengenali wajah. Computer dapat mengenali wajah jika wajah itu telah diprogramkan kedalam databasenya, meski demikian computer tidak dapat menyimpulkan usia, jenis kelamin, atau emosi seseorang, karena tidak ada dalam database, sedangkan manusia dapat malakukan ini dengan hitungan milidetik.

Kesimpulan:
          Pemrosesan informasi kognisi manusia dan komputer tidak banyak perbedaan, masing-masing memiliki proses input, storage, dan output. Namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan jadi antara proses berpikir manusia dan komputer masih saling membutuhkan dan melengkapi agar proses informasi dilakukan secara maksimal dan lebih baik.  


Referensi :
-          Solso, R., Maclin. O. H., dan Maclin. M. K. Psikologi kognitif. 2007. Jakarta: Erlangga



Sabtu, 04 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi (Tulisan 1)

A.    Keterkaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Pada dasarnya struktur kognitif manusia memiliki cara kerja yang sama dengan komputer, yaitu Input (pemasukan informasi), Storage (pemrosesan informasi) dan Output (pengeluaran informasi).
Bagaimana manusia berpikir, menganalisa, memproses dalam pembuatan arsitektur komputer tentunya tidak luput upaya yang dilakukan oleh manusia. Begitu pula sebaliknya, struktur kognisi manusia terkadang membutuhkan bantuan arsitektur computer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Jadi antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur computer cukup erat kaitannya karena saling melengkapi.

B.     Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
Solso, dkk (2007) menyatakan bahwa komputer memiliki banyak kelebihan namun computer juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognisi manusia, yaitu:
Kelebihan:
1.   Pada umumnya komputer dapat melakukan matematika dan logika dengan sangat cepat
2.   Komputer dapat menguji model-model kognitif dengan sumber daya ruang dan waktu yang lebih hemat
3.  Dalam waktu yang sama computer dapat melakukan ribuan simulasi dan menghasilkan ribuan data
Kelemahan:
1.      Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
2.      Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
3.      Komputer tidak mampu memahami pola-pola kompleks
4.      Komputer tidak mampu membuat kesimpulan   
5.      Manusia lebih unggul dalam mengenali wajah

Contoh:
Doraemon adalah sebuah robot yang diberikan kecerdasan buatan, doraemon selalu memiliki cara untuk menyelesaikan masalahnya namun selalu dengan bantuan pintu kemana saja dengan kantong ajaibnya. Ketika doraemon kehilangan kantong ajaibnya dan pintu kemana saja, ia tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Berbeda dengan manusia yang telah diberikan kecerdasan dari Tuhan yang memang kecerdasan manusia melalui proses berpikir, pengetahuan dan pengalaman tanpa menggunakan alat bantu seperti kantong ajaib dan pintu kemana saja manusia mampu menyelesaikan masalahnya.

Referensi:

Solso, R., Maclin. O. H., dan Maclin. M. K. Psikologi kognitif. 2007. Jakarta: Erlangga

Sistem Informasi Psikologi (Tugas 2)

A.    Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja dan target biayanya.
Arsitektur komputer memiliki 3 sub kategori:
1.      Set instruksi (ISA)
2.      Arsitektur mikro dari ISA
3.      Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras komputer

B.     Struktur Kognisi Manusia
Kognisi mempunyai istilah ilmiah untuk proses berpikir (process of thought), secara etimologis berasal dari bahasa latin cognoscere yang artinya mengetahui.
Definisi menurut para ahli :
·       Neisser (1979) menyatakan bahwa kognisi adalah kegiatan organisme (manusia) untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan dan menggunakan pengetahuan.
·     Ellis dan Hant (1993) menyatakan bahwa kognisi adalah studi tentang proses mental manusia.
·   Anderson (1995) menyatakan bahwa kognisi adalah IP yang mencoba memahami mekanisme-mekanisme dasar yang melandasi pikiran manusia.
·  Stenberg (1999) menyatakan bahwa kognisi berkaitan dengan bagaimana orang mempersepsi, mempelajari, mengingat dan memikirkan informasi.
·      Solso (2001) menyatakan bahwa kognisi adalah studi ilmiah tentang jiwa yang berpikir dan berkaitan dengan bagaimana kita memperhatikan dan memperoleh informasi, bagaimana informasi disimpan dan diproses di dalam otak, bagaimana memecahkan masalah, berpikir dan merumuskan bahasa.

Struktur kognisi manusia adalah kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan termasuk kesadaran, perasaan atau usaha menggali sesuatu melalui pengalaman sendiri. Proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang, hasil pengetahuan dan manipulasi pengetahuan melalui aktifitas mengingat, menganalisis, memahami menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau intelegensi.

Referensi:




Rabu, 01 Oktober 2014

Sistem Informasi Psikologi (Tugas 1)

Pengantar Informasi Psikologi
A.    Pengertian Informasi
Berikut ini adalah pengertian dan definisi informasi menurut beberapa ahli:
1.      Joner Hasugian
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
2.      Kennet C. Laudon
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
3.      Anton M. Moeliono
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
4.      Gordon B. Davis
Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
5.      Robert G. Murdick
Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah atau diproses atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan atau penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan.
6.      Kusrini
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
7.      Davis
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
8.      Mc Leod
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
9.      Firmanzah
Informasi adalah data dan angka yang sudah diberi makna dan nilai.
10.  Jeremy Pope
Informasi adalah kekuasaan, semakin banyak orang memiliki informasi pembagian kekuasaan akan semakin luas.

B.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
1.      Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem juga didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks. Sistem juga merupakan kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain, kumpulan objek atau fenomena yang disatukan bersama, memiliki tujuan yang sama dan adanya suatu kondisi harmonis juga interaksi yang teratur.
2.      Informasi
Informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti garis besar, konsep, ide. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
3.      Psikologi
Psikologi secara harfiah adalah ilmu jiwa, yang merupakan terjemahan dari kata Yunani psyche dan logos. Psyche berarti jiwa atau nyawa atau alat untuk berpikir, Logos berarti ilmu atau yang mempelajari jiwa. Tuntutan akan psikologi menjadi ilmu pengetahuan yang dapat diamati, dicatat dan diukur, maka psikologi yang dipelopori oleh J. B. Watson memandang Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku. Subyek perilaku adalah organisme yaitu kesatuan sistem biologis dan sosial sedangkan objek psikologi adalah perilaku.
4.      Sistem informasi psikologi
Sistem informasi psikologi adalah kajian ilmu yang mempelajari hubungan antara ilmu psikologi dalam kaitannya dengan penggunaan dan pengaplikasian komputer dalam bidang psikologi.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya ketika seleksi rekruitmen karyawan agar lebih cepat dan efisien, konseling secara online, penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.

Referensi:
Iska, Z. N. (2008). Psikologi: Pengantar pemahaman diri dan lingkungan. Jakarta: KIZI BROTHER’S.

Kamis, 31 Oktober 2013

tulisan ke 2

1.      Pengalaman mengenai pengendalian (controlling)
Saya termasuk orang yang konsumtif, saya gemar berbelanja, saya juga gemar sekali wisata kuliner. Tidak jarang saya menghabiskan uang lebih cepat dari yang sudah orang tua saya tentukan, saya merasa bersalah pada orang tua karena saya belum bisa menghasilkan uang sendiri tapi kegemaran berbelanja saya yang kurang bisa di control. Sampai pada suatu ketika uang simpanan saya sudah tidak ada sama sekali, karena saat itu orang tua saya baru mentransfer uang tiga hari yang lalu dengan jumlah yang lumayan besar, tapi hanya dalam waktu tiga hari uang yang ditransfer orang tua saya yang harusnya untuk satu minggu ke depan saya pergunakan untuk berbelanja. Kemudian saya berfikir bagaimana untuk empat hari kedepan, untuk ongkor berangkat kuliah, belum lagi untuk keperluan di kampus seperti fotocopian, membayar uang kas kelas. Saya mulai sadar akan perilaku konsumtif saya yang sebenarnya merugikan saya sendiri, yang sebenarnya hanya memuaskan sesaat. Maka pengendalian dalam diri sendiri itu penting dan memang saya akui tidak mudah, tapi dengan kita mampu mengendalikan diri kita sendiri maka semua yang kita lakukan akan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

2.      Pengalaman mengenai pengarahan (actuating)

Saya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, tapi jarak antara saya dan adik saya cukup jauh kurang lebih 17 tahun. Awalnya memang orang tua saya selalu memanjakan saya karena saya merupakan anak tunggal dari orang tua saya, saya tidak berfikir jika suatu saat saya memiliki adik baru. Suatu ketika ternyata ibu saya akan memberikan adik pada saya, saya merasa kesal dan saya merasa akan tersaingi dan saat itu adik saya lahir ketika umur saya sudah menginjak usia 17 tahun, usia yang bisa dikatakan sudah dewasa, sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Saat itu adik saya mulai tumbuh besar dan mulai mengeksplorasi banyak hal, saya yang awalnya tidak suka diberikan adik, saya mulai merasa terhibur karena tingkah laku adik saya yang sangat pintar dan cekatan. Saya selalu mengarahkan adik saya dalam banyak hal, seperti bagaimana cara menggambar, bagaimana cara menulis, membaca, makan sendiri dengan baik. Saya selalu berusaha mengarahkan adik saya untuk belajar mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain, termasuk orang tua. 

tugas ke 2

I.                   Pengorganisasian Struktur Managemen
A.    Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian di definisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagikan pekerjaan kepada setiap keryawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur oreganisasi.

B.     Definisi Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah, yang terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Struktur organisasi juga di definisikan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.

C.     Pengorganisasian Sebagai Fungsi Managemen
Pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi managemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainya suatu tujuan. Pengorganisasian mempersatu padukan orang-orang di dalam kerja yang yang satu dengan yang lainnya untuk saling berhubungan.

II.                Actuating Dalam Managemen
A.    Definisi Actuating
Menurut George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa Actuating merupakan usaha menggerakan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena itu para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Pendapat lain Actuating Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dikehendaki secara efektif.

B.     Pentingnya Actuating
Upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan motivasi, agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab dan mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan dan proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

C.     Prinsip Actuating
-          Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses actuating, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Actuating tidak dapat berdiri sendiri, artinya dalam melaksanakan fungsia ctuating perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
-          Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
-          Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

III.             Mengendalikan Fungsi Managemen
A.    Definisi Mengendalikan (controlling)
Menurut menurut  Earl P. Strong pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Menurut Henri Fayol pengendalian adalah suatu usaha terdiri dari melihat sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah di ambil, perintah yang telah diberikan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Meurut EFL Breach, pengendalian juga memeriksa kinerja saat ini terhadap yang telah ditentukan standar yang terdapat dalam rencana dengan tujuan untuk memastikan kemauan yang memadai dan kinerja yang memuaskan. Menurut GR. Terry pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, manila pelaksanaan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai rencana yaitu selaras dengan rencana. Sedangkan menurut Harold Koontz pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa perusahaan tujuan dan rencana dibuat untuk mencapai mereka yang di capai.

B.     Langkah-langkah Dalam Kontrol
Mockler (1984) membagi pengendalian dalam 4 langkah :
-          Menetapkan standar dan metode mengukur prestasi kerja
Standar yang dimaksud adalah kriteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
-          Melakukan pengukuran prestasi kerja
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dari standar dapat diketahui lebih dahulu.
-          Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya berada dalam kendali.
-          Mengambil tindakan korektif
Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi, apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

C.     Tipe-tipe Kontrol
-          Awal (preliminary)
Kadang-kadang disebut kendali feedforward, hal ini harus dipenuhi sebelum suatu pekerjaan dimulai. Kendali ini meyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
-          Saat ini (concurrent)
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut kendali steering, kendali ini memantau operasi dAn aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
-          Akhir (post action)
Kadang-kadang disebut dengan kendali feedback, kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.

D.    Kontrol Proses Managemen
Dikemukakan oleh T. Hani Handoko, bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :
-          Penetapan standar pelaksanaan
-          Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
-          Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
-         Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan penyimpangan
-          Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan


Referensi :
Abdul Mukhyi, M dan Saputru, I. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakarta : Gunadarma.
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : YPFE-YOGYAKARTA
Afifuddin. (2013). Dasar-dasar manajemen. Bandung : Alfa Beta