Senin, 07 Mei 2012

mengenal para filsuf


1.      Riwayat Hidup Singkat

Copernicus adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan polandia. Dibawah kekuasaan suatu ordo kristen bernama Ordo Teutonicum, nama aslinya adalah Niklas Koppernikg (Mikolaj Kopernik, dalam bahasa polandia). Ayahnya seorang saudagar yang berdagang di Torun, Ibu Copernicus bernama Barbara Watzenrode, mempunyai empat anak, Nicolaus adalah si bungsu. Sewaktu Nicolas berusia 11 tahun, ayahnya meninggal. Seorang paman bernama Lucas Waczenrode, mengasuh nicolaus dan saudara-saudara kandungnya.
Pendidikan Nicolaus dimulai dikampung halamannya, tetapi akhirnya dilanjutkan di chelmno, disana belajar bahasa latin dan mempelajari karya para penulis kuno. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke Krakow ibukota polandia. Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di Krakow, paman dari nicolaus, yang pada waktu itu telah menjadi uskup di Warmia, memintanya untuk pindah ke Frombork, sebuah kota di Laut Baltik. Waczenrode ingin kemenakanya menduduki jabatan staf katedral. Nicolaus yang berusia 23 tahun ingin memuaskan dahaganya akan pengetahuan dan berhasil membujuk pamannya untuk mengizinkan dia mempelajari hukum gereja, kedokteran, dan matematika di berbagai universitas di Bologna dan Padua, Italia. Di sana, Nicolaus bergabung dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro Pomponazzi. Sejarawan Stanisław Brzostkiewicz mengatakan bahwa ajaran Pomponazzi telah "membebaskan pikiran astronom muda ini dari cengkraman ideologi abad pertengahan".




2.      Karya – Karya

Beberapa karya-karya dari coperenicus adalah sebagai berikut:
a.      On the Revolutions of the Heavenly Spheres
Mengenai perputaran bola-bola langit, yang diterbitkan pada tahun 1543. Mengenai pandangan yang dinyatakan dalam karyanya ini, Christoph Clavius, seorang imam Yesuit pada ke-16, mengatakan, “Teori Copernicus memuat banyak pernyataan yang tidak masuk akal atau salah”. Teolog jerman, Martin Luther, menyayangkan, “Si dungu itu akan mengacaukan seluruh ilmu astronom”.
b.      Commentariolus
Sebuah rangkuman singkat tentang gagasannya dalam memperbaiki dan melengkapi berbagai argumen dan rumus matematika yang menopang teorinya.
c.       De revolutionibus orbium coelestium
Karya ini merupakan sebuah dokumen tulisan tangan orisinil Copernicus yang disimpan di Universitas Jagiellonian di Krakow, Polandia. Yang awalnya belum mempunyai judul, namun pada tahun 1536, Kardinal Sconberg menyurati copernicus, mendesak untuk menerbitkan catatan lengkap gagasannya. Kemudian pada tahun 1542 Georg Joachim Rhaticus, membawa pulang salinan manuskrip itu ke jerman dan menyerahkannya kepada seorang tukang cetak bernama Petraeius dan seorang juru tulis sekaligus korektor tipografi bernama Andreas Osiander. Dan kemudian manuskrip karya copernicus di beri judul oleh Osiander yaitu de revolutionibus orbium coelestium, mengenai Perputaran Bola-Bola Langit. Dengan frasa “bola-bola langit”, osiander menyiratkan bahwa karya itu dipengaruhi oleh gagasan Aristoteles. Osiander juga menulis kata pengantar anonim, yang menyatakan bahwa hipotesis dalam buku ini bukanlah artikel tentang iman dan belum tentu benar.

3.      Ajaran

Berawal dan dilatar belakangi dari pandangan geosentris yang kamudian munculah pandangan copernicus yaitu pandangan heliosentris yaitu Matahari sebagai pusat alam semesta.
Latar belakang pandangan heliosentris yaitu : Pandangan geosentris Pandangan ini memandang Bumi sebagai pusat Jagat Raya, meyakini bahwa semua benda langit mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta. Tokohnya: Anaximander ( 526 SM ),Thales – Yunani ( 546 SM )
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi mempunyai kedudukan istimewa dialam semesta ini, karena melihat karena matahari terbit disebelah timur, pada tengah hari ada ditengah kepala kita dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “geosentris” dari ptolomeus.

    Ptolomeus (70-147 SM) telah berusaha dijelaskan gerak bulan, planet, dan matahari ini dengan menempatkan pada gerak planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang berotasi mengelilingi bumi. Pandangan ptolomeus yang memandang bumi sebagai alam semesta dinamakan pandangan atau “hipotasis geosentris”. Pandangan ini bertahan lama sekali sampai dengan abad pertengahan.

     Di dalam astronomi bola, geosentrik adalah cara memandang/mendefinisikan posisi benda-benda langit dengan Bumi sebagai pusatnya.Karena jarak obyek-obyek langitbegitu sangat besar jikadibandingkandengan ukuranBumi, maka posisinya pada bolalangit seringkali harusdidefinisikan tidak lagibergantung pada posisi pengamat di permukaan bumi, tetapi Bumi sendirilah yang menjadi pusatnya. Kebanyakan tata koordinat langit merupakan tata koordinat yang geosentrik. Hal ini dilakukan untuk kemudahan semata.Istilah geosentrik sering merujuk juga pada " teori geosentrik", yaitu sebuah model alam semesta dimana Bumi adalah pusatnya.
Pemahaman manusia akan alam semesta semakin bertambah seiring dengan perkembangan pemikiran manusia dan kemajuan ilmu dan teknologi. Dulu manusia mengira posisi Bumi kita begitu istimewa, sebagai pusat alam semesta, dan sebagai pusat perputaran seluruh benda-benda langit.
Gerak benda-benda langit menjadi rumit untuk dijelaskan dalam kerangka geosentris. Pandangan geosentris ini kemudian digusur oleh pandangan heliosentris yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari , benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari.
                  Tokoh yang pertama mengemukakan bahwa bumi mengelilingi matahari (heliosentris) adalah Aristarchus, namun karena gagasan ini tidak mendapat tanggapan dan dukungan dari masyarakat, terutama karena tidak ada orang yang dapat membuktikan bahwa bumi sedang bergerak melakukan rotasi ataupun mengelilingi matahari. Kemudian gagasan ini mulai dikembangkan oleh nicolaus copernicus didalam bukunya “De Revolusionibus Orbium Celestium”, Pandangan heliosetris ini menempatkan Matahari sebagai pusat alam semesta dan pusat peredaran seluruh benda-benda langit, menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh Bumi dalam pandangan geosentris.
Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa). Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi pemikiran dan perhitungan para ilmuwan sebelumnya. Hingga saat ini konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan dengannya.


















DAFTAR PUSTAKA

            Nicolauscopernicus.http://id.wikipedia.org/wiki
            Historian-01.http://duniaastronomi.com/wp-content/uploads/2010/02
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar