Senin, 07 Mei 2012

psikologi umum


PERSEPSI DAN SENSASI

A.             Pengertian Persepsi dan Sensasi
a.                   Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses mengenali objek atau peristiwa yang terjadi pada individu setelah mendapat stimulus melalui penginderaan. Penginderaan berlangsung setiap saat ketika individu menerima stimulus melalui alat indera. Yang termasuk alat indera adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan alat peraba. Alat indera berfungsi sebagai alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Stimulus yang di indera itu kemudian diorganisasi dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengenali atau mengerti apa yang di indera. Proses tersebut dinamakan persepsi. Dengan kata lain, persepsi terjadi ketika stimulus yang diterima alat indera diorganisasikan dan diinterpretasikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pengorganisasian dan penginterpretasian stimulus yang diindera sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang terintergrasi dalam diri individu (Walgito,2004:88).
      Plotnik merumuskan pengertian persepsi secara lebih rinci dengan mengatakan: persepsi adalah pengalaman yang didapatkan individu setelah otak menyusun dan mengombinasikan ribuan sensasi individual (hasil penginderaan) yang tidak bermakna menjadi suatu pola atau kesan yang bermakna. Persepsi merupakan tiruan (replicas) yang jarang sama persis atau akurat dengan stimulus yang asli. Persepsi biasanya berubah menjadi bias, terwanai, terdistorsi oleh seperangkat pengalaman yang unik. Jadi, persepsi merupakan interpretasi pribadi tentang dunia yang nyata. (“A perception is the experience we have our brain assembles and combines thousands of individual, meaningless sensations into a meaningful pattern or image. However, our perceptions are rarely exact replicas of the original stimuli. Rather our perceptions are usually changed, biased, colored, or distorted by our unique set of experiences. Thus, perceptions are our personal iterpretations of the real world”) (Plotnik.2005:124)
   Plotnik memberikan contoh proses persepsi sebagai berikut: misalnya jika anda melihat gambaran hitam putih pada penglihatan anda, otak anda akan secara otomatis mengombinasikan bentuk yang semula tidak bermakna menjadi, misalnya, wajah singa. Ini merupakan contoh yang yang kurang lebih menggambarkan hasil penginderaan yang tidak bermakna yang secara otomatis dikombinasikan menjadi bentuk persepsi yang bermakna.
      Karena persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam proses persepsi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam memersepsi stimulus, hasil persepsi akan berbeda anatara individu yang satu dengan individu yang lain. Persepsi bersifat individual.

Ø  Definisi Persepsi Menurut Para Ahli

·                     Dreverdalam sasanti (2003)
Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang diperoleh melalui proses berfikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.

·                     Sabri (1993)
Mendefinisikan persepsi sebagai aktifitas yang memungkinkan manusia mengendalikan rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya, menjdaikannya kemampuan itulah dimungkinkan individu mengenali milleu (lingkungan pergaulan) hidupnya.
·                     Mar’at (1981)
Mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus-menerus dan di pengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya.
·                     Riggio (1990)
Mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan.

·                     Mar’at (Aryanti, 1995)

Mengemukakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor pengalaman proses belajar, cakrawala dan pengetahuan terhadap objek psikologis.

b.                  Pengertian Sensasi
Sensasi adalah tahap pertama stimuli mengenai indra kita. Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).

  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
a.       Faktor internal (faktor yang terdapat dalam diri individu) antara lain :
·         Fisiologis, informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
·         Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
·         Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
·         Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
·         Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
·         Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
b.      Faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
·         Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
·         Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·         Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
·         Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
·         Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
C.     Proses terjadinya perubahan dari sensasi ke persepsi
Proses diterimanya stimulus oleh alat indera merupakan proses alamiah, atau proses fisik. Stimulus yang diterima alat indera tersebut, diteruskan oleh syarat sensoris ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadi proses selanjutnya di otak sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini dinamakan proses psikologis.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses persepsi adalah individu menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai bentuk.
Dalam proses persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan pada satu stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua stimulus mendapatkan respon untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi, tergantung pada perhatian
individu bersangkutan. Dengan kata lain, stimulus mana yang akan dipersepsi oleh individu, tergantung pada apa yang menarik perhatian individu yang saling bersangkutan.
      Bertahun-tahun yang lalu, William James berkata:”Sebagian dari apa yang kita terima dating melalui indera dari objek sebelum kita, bagian lain selalu datang dari kepala kita sendiri. “Keluar dari kepala kita sendiri” menunjuk ke proses yang aktif dari input penginderaan yang membuat pengalaman kita tentang dunia seperti itu.”
      Mungkin proses paling mendasar dalam bentuk persepsi adalah pengenalan akan suatu figur dalam suatu latar belakang. Kita melihat objek-objek dan bentuk-bentuk dari pengalaman sehari-hari berdiri di luar suatu latar belakang. Gambar digantung di dinding, kata dilihat dalam suatu halaman dan melodi berasala dari ulangan nada dalam latar belakang musik. Gambar, kata, dan melodi ini ditangkap sebagai figur, sedangkan dinding, halaman, dan nada-nada adalah ground atau latar belakang. Kemampan untuk memisahkan suatu objek dari latar belakangnya adalah dasar untuk semua bentuk persepsi.
   Jika objek-objek di sekitar kita tidak mempunyai daya tarik yang sama kuatnya, maka dapat dikatakan bahwa:
1.                  Figur mempunyai bentuk yang lebih jelas daripada latar belakang.
2.                  Figur mempunyai struktur, latar belakang tidak.
3.                  Latar belakang dapat diamati sebagai gejala yang tidak punya batas,
tapi figur punya batas.
4.                  Figur terletak di depan latar belakang.

Dalam persepsi dibutuhkan adanya objek atau stimulus yang mengenai alat indera dengan perantaraan syaraf sensorik, kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran (proses psikologis). Selanjutnya, dalam otak terjadilah sesuatu proses hingga individu itu dapat mengalami persepsi (proses psikologis).
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi dan sensasi saling berkaitan, dimana persepsi akan ada jika adanya suatu sensasi (penginderaan).
Alat indera berfungsi untuk menerima stimulus, kemudian syaraf sensori akan meneruskan stimulus yang diterima oleh alat indera kemudian menuju pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran, agar terjadi respon diperlukan syaraf motorik. Kemudian terjadilah suatu persepsi.
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar