PERSEPSI
DAN SENSASI
A.
Pengertian Persepsi dan
Sensasi
a.
Pengertian
Persepsi
Persepsi adalah
proses mengenali objek atau peristiwa yang terjadi pada individu setelah
mendapat stimulus melalui penginderaan. Penginderaan berlangsung setiap saat
ketika individu menerima stimulus melalui alat indera. Yang termasuk alat
indera adalah mata, telinga, hidung, lidah, dan alat peraba. Alat indera
berfungsi sebagai alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya.
Stimulus yang di indera itu kemudian diorganisasi dan diinterpretasikan,
sehingga individu menyadari, mengenali atau mengerti apa yang di indera. Proses
tersebut dinamakan persepsi. Dengan
kata lain, persepsi terjadi ketika stimulus yang diterima alat indera
diorganisasikan dan diinterpretasikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah pengorganisasian dan penginterpretasian stimulus yang diindera sehingga
merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang terintergrasi dalam
diri individu (Walgito,2004:88).
Plotnik
merumuskan pengertian persepsi secara lebih rinci dengan mengatakan:
persepsi adalah pengalaman yang didapatkan individu setelah otak menyusun dan
mengombinasikan ribuan sensasi individual (hasil penginderaan) yang tidak
bermakna menjadi suatu pola atau kesan yang bermakna. Persepsi merupakan tiruan
(replicas) yang jarang sama persis atau akurat dengan stimulus yang asli.
Persepsi biasanya berubah menjadi bias, terwanai, terdistorsi oleh seperangkat
pengalaman yang unik. Jadi, persepsi merupakan interpretasi pribadi tentang dunia
yang nyata. (“A perception is the experience we have our brain assembles and
combines thousands of individual, meaningless sensations into a meaningful
pattern or image. However, our perceptions are rarely exact replicas of the
original stimuli. Rather our perceptions are usually changed, biased, colored,
or distorted by our unique set of experiences. Thus, perceptions are our
personal iterpretations of the real world”) (Plotnik.2005:124)
Plotnik memberikan contoh proses persepsi
sebagai berikut: misalnya jika anda melihat gambaran hitam putih pada
penglihatan anda, otak anda akan secara otomatis mengombinasikan bentuk yang
semula tidak bermakna menjadi, misalnya, wajah singa. Ini merupakan contoh yang
yang kurang lebih menggambarkan hasil penginderaan yang tidak bermakna yang
secara otomatis dikombinasikan menjadi bentuk persepsi yang bermakna.
Karena persepsi merupakan aktivitas yang
terintegrasi dalam individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut
aktif dalam proses persepsi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karena
perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka
dalam memersepsi stimulus, hasil persepsi akan berbeda anatara individu yang
satu dengan individu yang lain. Persepsi bersifat individual.
Ø Definisi Persepsi Menurut Para Ahli
·
Dreverdalam sasanti (2003)
Persepsi adalah
suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca
indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman
yang diperoleh melalui proses berfikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh
faktor yang berasal dari dalam diri individu.
·
Sabri (1993)
Mendefinisikan
persepsi sebagai aktifitas yang memungkinkan manusia mengendalikan
rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat inderanya,
menjdaikannya kemampuan itulah dimungkinkan individu mengenali milleu
(lingkungan pergaulan) hidupnya.
·
Mar’at (1981)
Mengatakan bahwa
persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang yang berasal dari suatu
kognisi secara terus-menerus dan di pengaruhi oleh informasi baru dari
lingkungannya.
·
Riggio (1990)
Mendefinisikan
persepsi sebagai proses kognitif baik lewat penginderaan, pandangan, penciuman
dan perasaan yang kemudian ditafsirkan.
·
Mar’at (Aryanti, 1995)
Mengemukakan
bahwa persepsi dipengaruhi oleh faktor pengalaman proses belajar, cakrawala dan
pengetahuan terhadap objek psikologis.
b.
Pengertian
Sensasi
Sensasi adalah tahap pertama stimuli
mengenai indra kita. Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat
pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis
Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan
penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan
dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera
dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima
alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera
penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari
dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar
diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi
dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah).
Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleg propriseptor (misalnya, organ
vestibular).
- Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
a. Faktor internal (faktor yang terdapat dalam
diri individu) antara lain :
·
Fisiologis,
informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini
akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap
lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
·
Perhatian. Individu memerlukan
sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada
bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang
berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal
ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
·
Minat. Persepsi terhadap suatu
obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual
vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau
dapat dikatakan sebagai minat.
·
Kebutuhan yang searah. Faktor
ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek
atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
·
Pengalaman dan ingatan.
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu
rangsang dalam pengertian luas.
·
Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan
bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana
seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
b.
Faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi, merupakan
karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya.
Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia
sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.
Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
·
Ukuran dan penempatan dari
obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu
obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi
individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk
perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
·
Warna dari obyek-obyek.
Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to
be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·
Keunikan dan kekontrasan
stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak
menarik perhatian.
·
Intensitas dan kekuatan dari
stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari
stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
·
Motion atau gerakan. Individu
akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam
jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
C.
Proses terjadinya perubahan dari sensasi ke
persepsi
Proses
diterimanya stimulus oleh alat indera merupakan proses alamiah, atau proses
fisik. Stimulus yang diterima alat indera tersebut, diteruskan oleh syarat
sensoris ke otak. Proses ini disebut proses fisiologis. Kemudian terjadi proses
selanjutnya di otak sebagai pusat kesadaran, yang mengakibatkan individu
menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba, dan lain-lain. Proses ini
dinamakan proses psikologis.
Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tahap terakhir dari proses persepsi adalah individu
menyadari apa yang dilihat, didengar atau dirabanya. Respon sebagai akibat dari
persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai bentuk.
Dalam proses
persepsi perlu ada perhatian, karena individu tidak hanya dipaparkan pada satu
stimulus saja, tetapi pada berbagai macam stimulus. Tidak semua stimulus
mendapatkan respon untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi,
tergantung pada perhatian
individu bersangkutan. Dengan kata
lain, stimulus mana yang akan dipersepsi oleh individu, tergantung pada apa
yang menarik perhatian individu yang saling bersangkutan.
Bertahun-tahun yang lalu, William James
berkata:”Sebagian dari apa yang kita terima dating melalui indera dari objek
sebelum kita, bagian lain selalu datang dari kepala kita sendiri. “Keluar dari
kepala kita sendiri” menunjuk ke proses yang aktif dari input penginderaan yang
membuat pengalaman kita tentang dunia seperti itu.”
Mungkin proses paling mendasar dalam
bentuk persepsi adalah pengenalan akan suatu figur dalam suatu latar belakang.
Kita melihat objek-objek dan bentuk-bentuk dari pengalaman sehari-hari berdiri
di luar suatu latar belakang. Gambar digantung di dinding, kata dilihat dalam
suatu halaman dan melodi berasala dari ulangan nada dalam latar belakang musik.
Gambar, kata, dan melodi ini ditangkap sebagai figur, sedangkan dinding,
halaman, dan nada-nada adalah ground atau latar belakang. Kemampan untuk
memisahkan suatu objek dari latar belakangnya adalah dasar untuk semua bentuk
persepsi.
Jika objek-objek di sekitar kita tidak
mempunyai daya tarik yang sama kuatnya, maka dapat dikatakan bahwa:
1.
Figur
mempunyai bentuk yang lebih jelas daripada latar belakang.
2.
Figur
mempunyai struktur, latar belakang tidak.
3.
Latar
belakang dapat diamati sebagai gejala yang tidak punya batas,
tapi figur punya batas.
4.
Figur
terletak di depan latar belakang.
Dalam persepsi
dibutuhkan adanya objek atau stimulus yang mengenai alat indera dengan perantaraan
syaraf sensorik, kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran (proses
psikologis). Selanjutnya, dalam otak terjadilah sesuatu proses hingga individu
itu dapat mengalami persepsi (proses psikologis).
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
persepsi dan sensasi saling berkaitan, dimana persepsi akan ada jika adanya
suatu sensasi (penginderaan).
Alat indera berfungsi untuk menerima stimulus,
kemudian syaraf sensori akan meneruskan stimulus yang diterima oleh alat indera
kemudian menuju pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran, agar
terjadi respon diperlukan syaraf motorik. Kemudian terjadilah suatu persepsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar