ABSTRAKSI
Kebudayaan
merupakan suatu ciri khas dari seseorang, kelompok atau pun bangsa. Kebudayaan
melekat pada diri manusia yang bermasyarakat, dengan adanya kebudayaan
masyarakat dapat berinteraksi dan bersosialisasi.
Kebudayaan
merupakan jembatan untuk seluruh kehidupan manusia, dari budaya yang beraneka
ragam, dapat menyatukan satu kesatuan, terutama dalam pengembangan dan
pelestarian budaya itu sendiri, dari situ lah kepribadian seseorang atau suatu
bangsa akn lebih terlihat, contohnya budaya orang betawi yang sangat mencintai
terhadap wilayahnya hingga masyarakat betawi mayoritas mendiami wilayah betawi
tersebut dan enggan untuk berpindah tempat atau merantau.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kebudayaan
adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia
dalam perkembangan sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah
perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.
Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus
berganti-gantinya alam dan zaman.
Secara umum Kebudayaan
dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka
manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Secara
praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem yang utama (vital). Sistem nilai dan
gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung kebudayaan yang
bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan
kehidupan para pendukung itu, dalam arti mengarahkan tingkah laku mereka dalam
masyarakatnya. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu
memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau dengan kata
lain, memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.
Disinilah
pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian, kebudayaan tidak
akan terlepas dari diri manusia itu sendiri karena kebudayaan merupakan satu
kesatuan, kebudayaan akan menciri khas kan dari setiap masing-masing individu
atau kelompok, kebudayaan juga menyatukan kita dengan masyarakat, kebudayaan
akan menjadi kontrol buat kita, didalam memberi arah kepada tindakan dan karya
manusia, baik pikiran-pikiran dan ide-ide.
1
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapatkan sebagai berikut :
1. Apa
itu kebudayaan?
2. Apa
itu kepribadian?
3. Bagaimana
pentingnya peran kebudayaan dalam
pembentukan kepribadian?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menempatkan
budaya menjadi suatu kebanggan yang kita miliki
2. Mengembangkan
dan melestarikan budaya yang kita miliki
3. Menjadikan
budaya sebagai identitas diri kita
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
lebih jauh tentang kebudayaan
2. Mengetahui
pentingnya peran kebudayaan dalam pembentukan kepribadian
3. Untuk
memenuhi tugas dari Bpk. Apidianto selaku pengampu dari mata kuliah ilmu budaya
dasar
2
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan
pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan
sejarahnya. Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian
diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari. Kebudayaan tidak pernah
mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Kebudayaan berasal dari sansekerta
yaitu Buddayah, yang merupakan
bentuk jamak dari Buddhi yaitu
kekal.
Kebudayaan menurut koentjaraningrat adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan
menurut linton adalah menunjukan
bahwa kebudayaan ternyata memiliki berbagai aspek yang meliputi cara-cara
berlaku, kepercayaan, sikap dan hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk
suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Kebudayaan
menurut E.B Taylor adalah kompleks
keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral,
kebisaan dll.
Kebudayaan
menurut A.L Kroeber & Clyde
Kluckhohn adalah semua definisi yang baru cenderung mengadakan perbedaan
yang jelas antara perilaku yang nyata di satu pihak dan pihak lain berupa
nilai-nilai, kepercayaan dan persepsi tentang jagad raya yang letaknya tidak
dapat terlihat.
Kebudayaan
menurut pandangan masyarakat adalah seluruh cara kehidupan dari masyarakat yang
manapun dan tidak mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu bagian yang oleh
masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan.
Kebudayaan
secara culture (bahasa latin) itu corele yang berarti mengolah, mengerjakan dan
terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani.
Konsep kebudayaan yang dipergunakan
sebagai sarana untuk menganalisa manusia, mempunyai arti yang berbeda dengan
pengertian berbudaya (cultured). Pengertian berbudaya menunjuk pada kemampuan
manusia (yang berbudaya) untuk memanfaatkan pelbagai unsure peradaban
masyarakat. Bagi mereka yang ingin memahami esensi hakekat kebudayaan, harus
dapt memecahkan paradox-paradoks dalam kebudayaan.
3
Paradoks – paradox tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya masalah-masalah, oleh karena itu sifatnya fundamental,
sehingga sukar untuk menyerasikan kontradiksi-kontradiksi yang ada.
Paradoks-paradoks tersebut yaitu :
1.
Dalam pengalaman manusia, maka
kebudayaan bersifat universal, tetapi setiap manifestasinya secara local atau
regional adalah khas.
2. Kebudayaan
bersifat stabil akan tetapi juga dinamis, wujud kebudayaan senantiasa berubah
secara konstan.
3. Kebudayaan
mengisi dan menentukan proses kehidupan manusia, tetapi jarang disadari dalam
pikiran.
Kebudayaan juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat
kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga, walaupun
kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat
kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut :
1.
Kebudayaan terwujud dan tersalurkan
lewat perilaku manusia. 2.
2.
Kebudayaan telah ada terlebih dahulu
mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan
habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3.
Kebudayaan diperlukan oleh manusia
dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.
4.
Kebudayaan mencakup aturan-aturan
yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan
ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
4
2.2
Pengertian Kepribadian
Kepribadian
menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir,dan
merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi
suatukeadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki
seseorang apabilaberhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian merupakan
konsep yang sangat luas,sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang
dapat mencakup keseluruhannya. Oleh karena itu, pengertian dari satu ahli
dengan yang lainnya pun juga berbeda-beda. Namundemikian, definisi yang
berbeda-beda tersebut saling melengkapi dan memperkaya pemahamankita tentang
konsep kepribadian. Apakah kepribadian itu? Secara umum yang
dimaksudkepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang
yang membedakan denganorang lain. Untuk memahami lebih jauh mengenai pengertian
kepribadian, berikut ini definisiyang dipaparkan oleh beberapa ahli.
a.
M.A.W.
Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial
yang meliputi corak kekuatan, dorongan,keinginan, opini, dan sikap-sikap
seseorang.
b.
Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukantingkah laku atau tindakan seseorang.
c. Theodore
R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang
dimiliki seseorang sebagai latar belakangterhadap perilaku.
d. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari
seorang individu dengan sistemkecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian situasi.
e. Roucek dan
Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yangmendasari perilaku seseorang.
Dari pengertian yang diungkapkan
oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang
dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas
yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran
dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan
kebiasaan umum.Kepribadian seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya.
5
Kepribadian (personality) bukan
sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian
merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku
sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak
maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas,
sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup
keseluruhannya.
2.3 Pentingnya peran kebudayaan dalam
pembentukan kepribadian
Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan,
tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan
kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian
mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan
kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang
ada dalam diri seorang individu.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap
kepribaduan, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung
mempengaruhi kepribadian. Tipe – tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi
bentuk kepribadian yakni :
1. Kebudayaan – kebudayaan
khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling
berbeda antara individu – individu yang merupakan anggota suatu masyarakat
tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan
kebudayaan – kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
(urban dan rural ways of life). Misal perbedaan antara anak yang dibesarkan di
kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak di kota terlihat lebih
berani untuk menonjolkan diri di antara teman – temannya dan sikapnya lebih
terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan social dan kebudayaan
tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap
percaya diri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
6
3. Kebudayaan khusus kelas
social. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan social karena setiap
masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
4. Kebudayaan khusus atas agama. Agama juga mempunyai
pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya
bebagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda –
beda pula di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau
keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian
seorang dokter, misalnya berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara – cara mereka bergaul.
Secara umum Kebudayaan dan
Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosil maka
manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan. Dimulai pada masa
bayi, kita belajar bagaimana menjadi manusia melalui interaksi dengan orang
lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan kmunikasi antar orang lain,
maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk sosial yang normal, karena tidak
cukup untuk mengembangkan bahasa, atau ekspresi emosional atau respo sosial
yang diharapkan. Budaya tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian karena
kebudayaan menengahi semua pikiran dan pengalaman manusia dalam bentuk
interaksi sosial.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kebudayaan
menjadi faktor yang sangat penting terbentuknya suatu kepribadian. Dunia
Internasional dapat mengenal Indonesia karena memiliki keaneka ragamann budaya
yang cukup banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing
serta kepribadiannya.
Kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa kita dan
kita wajib untuk menjaganya jangan sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus
melestarikannya. Selain itu kita dapat menjadikannya sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah dan masyarakat mempunyai
peran yang penting agar dapat terwujudnya suatu cirri khas jati diri Bangsa Indonesia.
3.2 Kritik dan saran
Saya sebagai penulis masih banyak kekurangan, kritik
dan saran yang saya harapkan untuk lebih mengembangkan dalam penulisan
selanjutnya, untuk lebih baik lagi.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Nugroho,Widyo dan Achmad Muchji.ilmu
budaya dasar.jakarta,1994
Thanks sangat membantu blog nya
BalasHapus