ILMU ALAMIAH DASAR dan
MATEMATIKA
GERHANA BULAN MENURUT
PANDANGAN ISLAM, MITOS dan PENELITIAN GERHANA BULAN SECARA SAINS
Dosen
pengampu : Ibu Hotniar siringoringo
Oleh
:
Eka Yunita Fitriyani
17511960
1PA05
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Gerhana bulan menurut pandangan islam, mitos
dan penelitian gerhana bulan secara sains” ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Saya sebagai penulis makalah mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini
masih banyak memiliki kesalahan dan kekurangan. Demi perbaikan dan penyusunan
yang lebih tepat kedepannya, kritik dan saran akan kami terima dengan lapang
dada dan ikhlas.
Pada
akhirnya semoga sumbang fikir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
kita semua. Amin.
Wasslamu’alaikum
Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ 1
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR
ISI........................................................................................................ 3
ABSTRAKSI........................................................................................................ 4
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................... 5
1.1 Latar
Belakang................................................................................................ 5
1.2 Rumusan
Masalah........................................................................................... 5
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
MASALAH................................................................ 6
2.1
Gerhana bulan menurut pandangan islam dan mitos....................................... 6
2.2
Gerhana bulan secara sains.............................................................................. 8
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 9
3.1
Kesimpulan...................................................................................................... 9
3.2
Saran dan Kritik.............................................................................................. 9
ABSTRAKSI
Gerahana
bulan merupakan kejadian alam yang terjadi saat sebagian atau keseluruhan
penampang bulan yang tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bumi berada
diantara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan
karena terhalangi oleh bumi. Bukan karena sebab dimakan oleh raksasa yang
menelan setengah dari bulan ataupun kejadian-kejadian yang berhubungan dengan
kejadian pada zaman Rosulullah SAW.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Gerhana bulan merupakan salah satu
kejadian alam yang sering terjadi, gerhana bulan merupakan salah satu dari
keagungan yang Maha Pencipta yang telah menciptakan adanya gerhana bulan agar
manusia dapat selalu ingat keagunganNya. Gerhana bulan tidak dapat dihindari
oleh siapa pun dan dimana pun karena kejadian ini murni kejadian alam.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
rumusan masalah yang didapatkan sebagai berikut :
1.
Bagaimana pandangan
islam menyikapi adanya mitos tentang gerhana bulan?
2.
Seperti apakah proses
gerhana bulan menurut ilmu sains?
1.3
Tujuan
Adapun tujuan pada penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Mengubah persepsi
masyarakat terhadap mitos tentang gerhana bulan
2.
Memberikan gambaran
mengenai proses terjadinya gerhana bulan mengguanakan ilmu yang pasti dengan
adanya penelitian sains
1.4 Manfaat
1.
Memberikan pengetahuan
tentang keadaan gerhana bulan dalam pandangan islam pada masa Rosulullah.
2.
Memberikan pandangan
bagaimana proses terjadinya gerhana bulan yang sebenarnya
BAB II
PEMABAHASAN
2.1 GERHANA BULAN DALAM PANDANGAN ISLAM DAN MITOS
Bagi
orang quraisy, gerhana bulan dikaitkan dengan kejadian-kejadian tertentu,
seperti adanya kematian atau kelahiran dan kepercayaan ini dipercaya secara
turun menurun sehingga menjadi keyakinan umum masyarakat.
Dizaman
Rosulullah, misalnya pernah terjadi gerhana bulan yang bersamaan dengan
kematian putra Rosulullah SAW yang bernama Ibrahim. Orang-orang pada saat itu
menganggap terjadinya gerhana karena kematian anak Nabi tersebut.
Pemahaman
yang salah ini diluruskan oleh Rosulullah. Dalam islam, gerhana bulan adalah
bentuk keagungan Allah sebagai Maha Pencipta. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW
dalam Hadist riwayat bukhari nomor 1.004, sesungguhnya matahari dan bulan
adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak
dikarena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat gerhana
tersebut, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakan shalat dan
bersedekahlah.
Namun
bagi sekelompok masyarakat, gerhana bulan dikaitkan dengan berbagai mitos dan
tahayul. Di negara china, orang percaya bahwa seekor naga langit membanjiri
sungai dengan darah lalu menelannya, itu sebab orang china menyebut gerhana
sebagai “chih” yang artinya memakan.
Sampai
abad ke-19 mereka biasanya membunyikan petasan untuk menakut-nakuti sang naga.
Orang india percaya bahwa seekor naga lah yang membuat gerhana bulan. Mereka
lalu menyembah sang naga dengan berendam dengan sebatas leher.
Sementara
dijepang orang percaya bahwa waktu gerhana ada racun yang disebarkan kebumi dan
untuk menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur
mereka.
Lalu
kaisar Louis dari perancis wafat setelah mengamati gerhana di tahun 840. Konon
ia begitu bingung kegelapan selama 5 menit dan meninggal karena begitu takut.
Adapun
di indonesia, khususnya jawa menganggap bahwa Batara Kala alias raksasa jahat,
memakan bulan, maka masyarakat jawa khususnya anak-anak ramai memukul kentongan
pada saat gerhana untuk menakut-nakuti dan mengusir Batara Kala.
2.2 SETELAH ADANYA
PENELITIAN MENGGUNAKAN ILMU SAINS
Gerhana Bulan terjadi
saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan yang tertutup oleh bayangan
bumi. Itu terjadi bumi berada diantara matahari
dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak
dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan
penjelasan ni, gerhana bulan muncul bila bulan sedang berposisi dengan
matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika,
maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya
gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan
memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik dimana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana
bulan ini akan terjadi saat bulan berposisi pada node tersebut. Bulan
membutuhkan waktu 29.53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik
oposisi lainya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan di ikuti
dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara matahri dengan bumi.
Sebenarnya,
pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini
dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat
gerhana bulan, bulan akan nampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga,
jingga ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan
tidak berbahaya sama sekali.
Jenis-jenis
gerhana bulan
·
Gerhana bulan total
Pada
gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
·
Gerhana sebagian
Pada
gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di derah penumbra. Sehingga masih ada sebagian
sinar matahari yang sampai kepermukaan bulan.
·
Gerhana bulan penumbra
Pada
gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan
masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Ø Pada
tanggal 16 mei 2003
Ø Pada
tanggal 7 November 2003
Ø Pada
tanggal 28 Oktober 2004
Ø Pada
tanggal 14 Maret 2006
Ø Pada
tanggal 3 Maret 2007
Ø Pada
tanggal 21 Februari
Ø Pada
tanggal 16 Agustus 2008
Ø Pada
tanggal 15 Juni 2011
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya gerhana bulan bukan merupakan
proses terjadinya raksasa yang memakan setengah dari matahari namun adanya
proses terjadinya gerhana bulan karena terjadi saat sebagian atau seluruh
penampang bulan tertutup oleh bumi.
Terjadi pada saat bumi berada diantara matahari dan bulan, yang berada pada
garis yang sama.
3.2
Kritik dan Saran
Saya
sebagai penulis masih banyak kekurangan, kritik dan saran yang saya harapkan
untuk lebih mengembangkan dalam penulisan selanjutnya, untuk lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http//inilah.com/Syamsudin
Nasution
http//kejadian
alam.gerhana bulan.wikipedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar